
Tetapi setelah kupelajari lebih mendalam tentang sudut pandang dalam karya sastra, seperti yang aku temukan dalam epistolary yang ditulis oleh Mario Vargas Llosa dalam suratnya kepada para novelis muda, sebuah karya seni (di dalamnya sebuah novel atau cerpen) adalah karya yang utuh dan terpisah dari si penulisnya. Artinya betapapun subjektifnya karya sastra, ia adalah karya yang terpisah dari diri penulisnya. Sekalipun memakai sudut pandang orang pertama, ia bukan tubuh bahkan sangat jauh dari penulisnya. Kalau istilah Garcia Marquez, ia adalah spektrum yang memiliki jarak tertentu, yang hanya akan terlihat jika dipandang dari kejauhan dari sisi luar naratornya.
Itulah sebabnya mengapa aku merilis tulisan lamaku dalam bentuk e-book yang aku bagikan per-cahpter kepada beberapa teman yang sudah bersedia membacanya. Aku sangat berterimakasih kepada mereka yang sudah bersedia membacanya. Sebetulnya itu adalah sebentuk keegoisan yang ingin aku buang. Tulisan itu selalu menjadi penghalangku untuk membuat tulisan lain yang lebih serius—tulisan lain seperti yang aku inginkan. Mudah-mudahan dengan membuang sebentuk keegoisan ini, dadaku menjadi lebih lapang dan pikiranku bisa menyala terang. Terima kasih teman, dan maafkan aku jika setelah membaca tulisan ini kamu jadi merasa seperti keranjang sampah untuk menampung sebentuk keegoisan itu. Mudah-mudahan keikhlasan kalian membacanya mendapatkan manfaat dari tempat lain. Sekali lagi terima kasih banyak ya, teman-temanku. Saya Andy Riyan dari Desa Hujan
Keegoisan yang berbentuk karya.
Terima kasih, Mbak Pur, yang telah menjadi bagian dari perilisan e-book itu. ????????
Ganbatte. ????????
Arigatou Gozaimashita
Syukurlah kalau menyadari keegoisanmu. Hehehe. Dirimu sendiri lho mas, yg bilang kamu egois. Hehehe. Tulisanmu selalu merujuk banyak penulis, kelihatan kutu buku banget. Nice article.????
Everybody is egoistic, Pak Heri. Hanya kadarnya berbeda-beda, bahkan saya bisa bilang, semua orang seribu kali lebih peduli terhadap dirinya sendiri daripada orang lain.
Ah itu hanya… mulai terbiasa merujuk kepada orang lain.
Pastinya. Bedanya Andy lebih jujur dan terbuka mengatakannya. ????????
Karena munafuck itu melelahkan, ????
Tak menceritakan sesuatu belum tentu munaroh, bisa jadi munawar atau munajat. wkwkwk
Betul. Diam tentu lebih baik.