
“Every day you’re bombarded with images of people doing better than you.” -Mel Robbins
Setiap hari kamu dibombardir dengan gambaran orang-orang yang melakukan hal-hal yang lebih baik darimu, memiliki hal yang lebih baik darimu dan mendapatkan sesuatu yang lebih baik darimu. Jika boleh jujur itu terjadi padaku setiap kali aku melihat dunia di luar sana, khususnya Twitter, Instagram dan status WA. Terkadang aku juga melihat kenyataan itu benar-benar terjadi yang benar-benar kulihat di mata saya.
Masalah-masalah sepele seperti ini sudah pernah menghantamku dulu sekali, dan aku telah berhasil menyelesaikannya dengan sangat baik. Bahkan aku sudah tidak pernah merasa mejadi amatiran sejak aku berhasil mengenyahkan hal-hal yang sangat bodoh seperti ini. Tetapi entah mengapa hal ini terjadi padaku lagi.
Barangkali ini terjadi akibat akumulasi dari berbagai kelelahan yang kualami. Aku berhasrat untuk mengenyahkan situasi ini sekali lagi, dengan jurus yang bertahun-tahun aku lakukan. Yaitu jurus menulis bebas seperti yang sedang aku lakukan sekarang. Mudah-mudahan keadaanku segera membaik.
Setiap hari aku tersiksa, aku tidak bisa membaca lebih baik. Tidak bisa menyelesaikan buku-buku saya. Tidak bisa menghidangkan apa yang saya baca.
===================
Di sini ada 200 kata yang aku sensor. Sebab kata-kata yang berjalinan di sini telah menjadi ruang privatku. Aku bisa menemukannya dalam jurnalku. Tertanggal 5 Februari 2023
===================
Sekarang aku akan menikmati, akan menysukuri saat-saat aku menjadi penikmat buku sesungguhnya. Saat aku bisa menuliskan dengan lancar seperti sekarang ini.
Setiap hari aku dibombardir dengan ilusiku sendiri. Padahal tidak ada orang yang benar-benar bahagia tampak dari kelihatannya. Semua orang mengalami dua di antara kehidupan. Yakni, saat masalah begitu hebat dan saat kebahagiaan begitu menggelegak. Padahal dua hal itu berada pada dua titik ekstrem. Kehidupan adalah keadaan di antara dua hal itu. Menghadapi kebosanan dan menghadapi kelelahan dan kelesuan yang menghabiskan waktu dan energi, seakan-akan hidup jadi tak bermakna.
Jadi begiliah aku memahami hidupku sekarang. Peduli amat dengan ilusi ciptaan orang lain.